BERDASARKAN data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh tinggi pada triwulan II 2022 yang mencapai 5,44% (Year over Year). Sektor pertambangan berkontribusi sebesar 4,01% dan sektor konstruksi sebesar 1,02%. Tidak dipungkiri pertumbuhan tersebut terjadi seiring mengalirnya arah industri menuju digitalisasi dan pemerintah berperan penting untuk mendukung percepatannya di pelbagai sektor.
Sidarto Danusubroto selaku Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari dukungan pemerintah terhadap digitalisasi serta investasi, salah satunya pada sektor energi dan pertambangan.
Sebagai contoh, Indonesia baru saja mengadopsi teknologi 5G Smart Mining di Kawasan Timur dan merupakan yang pertama di Asia Tenggara.
“Artinya apa? Masih terbuka luas upaya-upaya digitalisasi pada proses kerja di sektor energi, konstruksi dan infrastruktur, terlebih lagi pada sisi operasionalnya dan pemerintah turut bangga dengan berperannya anak bangsa yang memiliki kecakapan khusus di bidang ini,” kata Sidarto di sela-sela Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2022 Series
Ia menegaskan, pemerintah telah menjadikan pembangunan SDM sebagai pengarusutamaan strategi pembangunan nasional dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, serta dukungan terhadap program Sustainability Development Goals (SDG).
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Basilio Dias Araujo mengatakan, sektor energi juga membutuhkan SDM berkualitas yang mampu mengimplementasikan teknologi digital.
“Sektor energi merupakan salah satu kekayaan terbesar Indonesia, pengolahannya perlu dilakukan secara efisien. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapabilitas SDM serta teknologi digital. Mengingat saat ini implementasi Energi Terbarukan (EBT) sebagai porsi terbesar menuju ketahanan energi baru mencapai 5% dari target 30% di 2045”, ungkap Basilio.
Ia melanjutkan peran EBT dan digitalisasi di sektor energi ini sangat penting apalagi dalam rangka percepatan transformasi energi hijau Indonesia menuju target nol emisi karbon pada 2060 serta mendukung implementasi program SDG terkait ketahanan energi tercapai sesuai dengan yang direncanakan.
Dirinya turut mengapresiasi IEE 2022 karena telah berperan besar dalam mengorkestrasi seluruh pelaku industri energi dan teknik untuk mendukung pemerintah mengimplementasikan 11 dari 17 program SDGs, baik melalui energi terbarukan (EBT), pembukaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi dan infrastruktur, peluang kerja sama serta investasi, dan lainnya.
Event Director Energy & Engineering Series PT Pamerindo Indonesia, Lia Indriasari mengatakan, seluruh aspek dalam event IEE 2022 diupayakan untuk menyeleraskan dengan program sustainability sebagai bentuk komitmen Pamerindo kepada masyarakat, pemerintah, industri dan lingkungan.
“Saya sangat bangga, karena penyelenggaraan IEE 2022 Series kali ini telah ikut mengimplementasikan 11 program pembangunan berkelanjutan yang akan mendukung negara ini dalam mencapai visi Indonesia tahun 2045 menjadi negara maju dan termasuk ke dalam 5 kekuatan ekonomi dunia dengan kualitas manusia yang unggul,” ujarnya.
Dalam IEE 2022 Series, Pamerindo turut meluncurkan program baru bertajuk GIFA and METEC 2023 bekerja sama dengan Messe Düsseldorf Asia (MDA) Singapura yang mengangkat Pameran Metalurgi dan Pengecoran di Indonesia pada 2023.
Dalam mendukung beragam inovasi dan sumber daya unggul, IEE 2022 juga mengedepankan berbagai fitur unggulan pameran seperti pertemuan bisnis, presentasi produk via podcast, serta live report dari show floor.
Selain itu, juga menyediakan aplikasi dengan dukungan AI yang dapat digunakan pengunjung serta menghadirkan lebih dari 20 seminar hybrid dengan 40 pembicara berpengalaman di bidangnya.
IEE 2022 Series akan menggabungkan 5 pameran berskala internasional dari berbagai sektor penting di Indonesia yakni Electric & Power Indonesia, Oil & Gas Indonesia, Mining Indonesia, Construction Indonesia, serta Concrete Show Southeast Asia.
Berlangsung hingga 17 September, IEE 2022 mengedepankan konsep hybrid untuk mengakomodir seluruh pengunjung baik secara offline maupun online.
IEE 2022 series telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1.100 peserta pameran dari 42 negara/daerah dan 2.700 produk dan jasa yang akan mengedepankan energi terbarukan, sustainability, pemberdayaan talenta muda serta beragam inovasi teknologi di bidang energi dan teknik. (RO/OL-7)
Source : mediaindonesia.com